Sejarah Yang Hilang

Plaza Andalas berdiri diatas sejarah yang Hilang. Dahulu kala, lokasi tempat dibangun Plaza Andalas ini adalah kuburan Belanda. Kuburan di bongkar disulap jadi Terminal Bus antar kota dan antar Propinsi yang dikenal dengan nama Terminal Andalas. 

Belum puas menghancurkan dan menghilangkan, Pememerintah Kota Padang menghancurkan Terminal Andalas dan menyilap menjadi pusat perbelanjaan Plaza Andalas.  

Hans R van der Woude, on 3 Agustus 2009, said :

In de Hollandse tijd lag de begraafplaats aan Olo (thans Jalan Pemuda) en Belakang Tangsi (thans Jalan M. Yamin). Op de plaats van de begraafplaats is nu het Ramayana Shopping Center gevestigd. Lit.: Het Geslacht Boers 1550-2008, door ir. H.R. van der Woude; Zuidlaren 2009. Nakomelingen van mr. Jan Boers (1716-1763) en Christina Vollevens (1718-1753), door ir. H.R. van der Woude; Zuidlaren 2009.

KATA GOOGLE TRANSLATE : 
Pada zaman Belanda adalah Olo pemakaman (sekarang Jalan Pemuda) dan Belakang tangsi (sekarang Jalan M. Yamin). Di lokasi pemakaman kini Pusat Perbelanjaan Ramayana terletak. Lit:. Gender Boer 1550-2008, oleh Mr HR van der Woude, Zuidlaren 2009. Keturunan Mr Jan Boer (1716-1763) dan Christina Kendali Vens (1718-1753), oleh Mr HR van der Woude, Zuidlaren 2009.


Tak tahu kapan mulainya, yang pasti ketika bulan oktober 1992 aku injakkan kakiku di kota Padang, Terminal Andalas sudah ada dan ramai. Yaaah.... biarpun saat ini tinggal kenangan.

Terminal Andalas, 27 Juli 2003

LENYAP


"ILANG", merupakan kata yang tepat untuk Terminal Andalas dan Goan Hoat. Terminal Andalas dibongkar dan disulap jadi Mall yang diberi nama Andalas Plaza. Sebagai ganti, Pemda membangun terminal di daerah Aia Pacah dan diberi nama Terminal Bingkuang.

Sialnya, sejak dibangun sampai saat ini, Sopir bus dan angkutan lain enggan mangkal di tempat ini. Mereka lebih suka mangkal di depan Minang Plaza yang dekat kampus IKIP yang telah berganti nama dengan gelar Universitas Negeri Padang.

Sementara terminal Goan Hoat yang meupakan terminal Kota yang dibongkar dan diganti dengan pertokoan Pusat Grosir, sampai saat ini tak ada gantinya. Maka, Padang sebagai kota yang menjadi ibukota Propinsi ini tidak memliki terminal angkutan. Solusi yang diberikan oleh wali kota, angkutan kota mangkal di jalan dekat (depan) bekas lapak terminal Goan Hoat.  Sudah tentu, maaaceettt….cet..cet…

Kedua terminal ini tinggal kenangan. Ilangnya kedua terminal ini, Pemerintah Kota Padang akhirnya menuai protes dari pedagang kaki lima. Demo Pedagang Kaki Lima (PKL) berulang kali terjadi.

Siapa sih yang tak ngamuk kalau lapak tempat mengais rejeki dihancurkan dan tidak ada solusi. “Demi Pembangunan dan Keindahan Kota” merupakan kata sakti selalu menjadi alasan pemerintah. Tak peduli penduduk kota kehilangan mata pencaharian.

Terminal Andalas kini tinggal kenangan. Hanya gambar yang sempat dijepret di bulan Juli 2003 dan Oktober 2003 yang masih dapat dilihat sebagai pengingat generasi bahwa Padang pernah memiliki Terminal yang bernama “Terminal Andalas”. Tanggal 30 Oktoner 2003, Terminal Andalas sudah dikosongkan menunggu dihancurkan.
Jalan M Yamin, Dec 2003

Tidak ada komentar: